ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

Bakteri dan Virus, Apa Bedanya?

Tuesday, April 21, 2020
Mendengar istilah bakteri dengan virus, rasanya sih sudah tidak asing lagi di telinga. Namum, apakah sudah tahu perbedaan keduanya? Bagi kalian yang sudah tahu perbedaan keduanya, tentu tidak usah dilanjutkan membacanya, kecuali memang ingin mengingatnya lagi. Nah bagi kalian yang belum mengetahui perbedaannya mari kita simak penjelasannya.

Pertama kita bahas tentang bakteri dulu ya. Bakteri ini merupakan makhluk hidup yang ukurannya sangat kecil, sehingga tidak bisa diamati langsung dengan mata telanjang, harus menggunakan mikroskop. Itu pun tidak akan terlihat secara detil komponen penyusunnya, kecuali mungkin menggunakan mikroskop elektron.

Jika dilihat dari klasifikasinya, bakteri ini termasuk dalam kingdom monera yang ciri khasnya yaitu uniseluler dan juga prokariotik. Apa itu uniseluler? Uniseluler itu artinya hanya terdiri dari satu sel saja, makanya ukurannya sangat kecil. Kalau manusia? Manusia itu multiseluler, alias terdiri dari banyak sel.

Sedangkan yang dimaksud dengan prokariotik itu adalah makhluk hidup yang selnya tidak memiliki membran inti. Awas membran  inti ya bukan membran sel, karena keduanya berbeda, meskipun penyusunnya mungkin hampir sama, biasanya sih dari fosfolipid bilayer, yaitu dua lapisan lipid (lemak) yang memiliki gugus fosfat. Karena tidak memiliki membran inti, maka bakteri ini tidak memiliki nukleus atau inti sel.

Bakteri memiliki dinding sel yang tersusun dari peptidoglikan yang berfungsi sebagai pelindung dan juga pemberi bentuk. Di luar dinding sel biasanya diselubungi oleh kapsul yang mampu menghasilkan lendir. Alat geraknya berupa flagela atau rambut cambuk, meskipun ada juga yang tidak memiliki flagela.

Pada kelompok prokariotik, selain tidak memiliki membran inti, juga tidak memiliki retikulum endoplasma, plastida, badan golgi, dan juga mitokondria. Respirasi selnya dilakukan oleh mesosom, yaitu membran sel yang melekuk ke bagian dalam.

Bentuk bakteri bermacam-macam, ada berbentuk coccus (bulat), basil (batang), spiral dan juga seperti tanda koma. Jika kalian pernah mendengar bakteri Streptococcus berarti bentuknya bulat dan berjajar seperti rantai, yang populer mungkin Lactobacillus bulgaricus, biasanya ditemukan pada produk minuman hasil fermentasi seperti yoghurt, berarti bakteri tersebut berbentuk seperti batang. Kalau kalian beli minuman yoghurt, coba kalian lihat pada kemasannya pasti ada nama bakteri tersebut.

Peranan bakteri bagi kehidupan tentu ada yang merugikan dan juga ada yang menguntungkan. Yang merugikan ya penyebab penyakit pada manusia, seperti Diplococcus pnemonia penyebab radang paru-paru, atau Mycobacterium tuberkulosis penyebab TBC. Yang menguntungkannya pun juga banyak, salah satunya yang tadi, bisa dimanfaatkan untuk membuat minuman fermentasi, atau bisa juga menguraikan senyawa organik menjadi senyawa anorganik, sehingga bisa menyuburkan tanah, proses ini dikenal dengan penguraian atau dekomposisi.

Kalau kita sudah mengetahui gambaran dari bakteri, lalu bagaimana dengan virus? Saudaranya kah? Tetangganya kah? Atau gebetannya? Beda jauh sih sebetulnya, tapi ya ga jauh-jauh amat lah. Virus ukurannya jauh lebih kecil dari bakteri, malahan bakteri juga bisa terserang oleh virus ini. Kok bisa? Ya bisa lah. 

Kalau bakteri sudah termasuk makhluk hidup, nah kalau virus ini masih abu-abu, makanya dia disebut metaorganisme, alias makhluk peralihan. Maksudnya? Bisa disebut makhluk hidup bisa juga disebut makhluk tak hidup. Sehingga virus tidak masuk dalam sistem lima kingdom (monera, protista, fungi, plantae, dan animalia).

Gini, alasan virus tidak bisa disebut sebagai makhluk hidup karena tidak memiliki organel sel seperti pada makhluk hidup pada umumnya, maka disebut aseluler. Selain itu, virus juga dapat dikristalkan, jadi kalau dia tidak berada pada inang yang hidup, dia seperti partikel saja, tidak menunjukkan tanda-tanda makhluk hidup dan tidak melakukan metabolisme. 

Alasan virus bisa juga disebut sebagai makhluk hidup karena dia selain memiliki asam nukelat (DNA atau RNA) yang merupakan bagian terpenting dari makhluk hidup, juga pada kondisi tertentu dia bisa berkembang biak seperti halnya makhluk hidup, dengan syarat dia harus berada pada inang yang masih hidup (harus hidup).

Tubuh virus umumnya terdiri dari dua komponen, yaitu asam nukelat (DNA atau RNA) dan kapsid. Asam nukleat ini merupakan komponen penting untuk pengendali sifat dan metabolisme virus saat berada pada inang. Selain itu, asam nukelat inilah yang mampu mengambil alih aktifitas dari sel inang. Sedangkan kapsid biasanya tersusun dari senyawa protein yang menyelubungi asam nukelat. Bentuk virus juga bermcam-macam, ada yang oval, bulat, dan bentuk T.

Replikasi (perbanyakan/ reproduksi) virus dikenal dengan dua cara, yaitu litik dan juga lisogenik tentu tidak akan saya bahas di sini, nanti kepanjangan. Yang jelas, dari satu  virus jika menginfeksi inangngya akan menghasilkan sekitar 100-200 virus yang baru. Dan virus-virus baru itu akan menginfeksi sel-sel inang berikutnya, begitu seterusnya.

Umumnya virus ini umumnya merugikan, baik pada hewan, tumbuhan, dan tentu saja pada manusia, yaitu penyebab penyakit. Paling yang menguntungkannya dimanfaatkan untuk membuat vaksin, interferon, dan juga membunuh bakteri patogen, tetapi ya tidak sembarangan juga, harus dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian khusus.

Gimana sudah tahu bedanya? Intinya, bakteri itu makhluk hidup yang uniseluler, prokariotik, berukuran kecil dan termasuk kingdom monera, bisa merugikan bisa juga menguntungkan. Sedangkan virus masih peralihan (metaorganisme) antara makhluk hidup dan bukan makhluk hidup, ukurannya jauh lebih kecil dan lebih sederhana, serta umumnya merugikan bagi manusia.

Oke itu saja, bisi makin pusing, terima kasih sudah membaca.

Share This :

0 comments