ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

Menikmati Sunyi dan Sejuknya Situs Batu Kuda Bandung

Thursday, July 30, 2020
Situs batu kuda

Pandemi masih melanda, sedangkan jiwa petualang sudah meronta. Jengah hanya di rumah saja.  Kepala terasa penat oleh kecemasan belaka. Tiba-tiba merindukan dia yang dinamakan piknik atau wisata.

Biasanya wisata bisa dilakukan hanya dengan mengunjungi taman kota, kafe yang menyajikan hidangan aneka rasa atau tempat wisata keluarga. Tapi, sayangnya tempat-tempat tersebut kini terbatas pengunjungnya, bahkan tidak sedikit yang menutup wahana bagi pengunjung.

Meski demikian, ada beberapa tempat wisata yang sudah buka, tentunya dengan menerapkan standar adaptasi kebiasaan baru. Salah satu tempat wisata yang sudah membuka layanan di daerah Bandung yaitu Wanawisata Batu Kuda.

Wanawisata Batu Kuda terletak di Desa Cikoneng Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Wanawisata Batu Kuda dapat diakses melalui Kecamatan Cileunyi melewati Desa Sindang Reret kemudian berbelok ke Desa Cibangkonol. Dapat juga diakses melalui Kota Bandung, melaui JL. Manisi kemudian berbelok ke JL. Cikuda dan ke Desa Cibangkonol. Dari Desa Cibangkonol kita bisa terus saja lurus mengikuti arah ke Desa Cikoneng.

Situs batu kuda

Akses menuju ke wanawisata Batu Kuda cukup ekstrem ya, bagi pengendara yang belum lihai. Saat menuju ke sana, kontur jalannya agak berkelok dan menanjak, siap-siap saja gaspoool. Saat pulang dari sana sudah tentu sebaliknya, turunan yang aduhai pokoknya, rem harus pakem. Artinya, jika berniat mau ke Batu Kuda kendaraan harus dalam keadaan baik. Tidak ada kendaraan umum untuk akses ke wanawisata Batu Kuda, jadi kita harus bawa kendaraan sendiri. Eh tapi bisa juga sih carter mobil angkot (angkutan kota) , runding saja sama sopir angkot kalau berangkatnya rombongan.

Tiket masuk ke Batu Kuda tarifnya 10.000 untuk satu orang. Tapi berhubung dalam masa pandemi tarifnya menjadi 7.500 tiap orang, cukup terjangkau bukan? Di pintu masuk wisata Batu Kuda, setiap pengunjung akan dicek suhu tubuh dan dipastikan memakai masker. Jika lolos uji, pengunjung baru boleh masuk dan menuju parkiran. Biaya parkirnya untuk motor Rp 5.000 dan mobil Rp 10.000. Jangan lupa cuci tangan pakai sabun di tempat yang telah disediakan pihak pengelola sebelum masuk ke area hutan pinus, lebih bagus pengunjung juga membawa hand sanitizer pribadi. 

Sebagaimana namanya yaitu wanawisata Batu Kuda, lokasi wisata ini menyajikan wisata yang sasarannya adalah hutan. Wisata yang berada di kaki Gunung Manglayang ini menyajikan tempat hutan pinus yang sejuk. Fasilitas yang ada di tempat ini selain hamparan kebun pinus yang luas, juga ada toilet, tempat penitipan barang/ helm, dan mushola.

Menikmati hutan pinus yang sejuk tersebut, kita bisa menggelar tikar bawaan dari rumah sambil menikmati santapan bekal. Enaknya sih memang botram ya di tempat ini. Botram itu semacam makan bersama, duduk lesehan di atas tikar. Selain itu, kita juga bisa main ayunan. Di tempat ini tersedia jasa penyewaan ayunan berupa hammock. Harga sewa hammock Rp. 20.000 selama kalian ada di tempat ini, Guys! Jadi kalau mau ayunan lama di sini, ya datang dari pagi, pulang sore, sekitar pukul 17.00, jam tutup tempat wisata ini.


Selain bersantai di taman pinus, kita juga bisa mengunjungi Situs Batu Kuda. Situs ini berada kurang lebih 1Km dari pintu masuk lokasi wanawisata Batu Kuda. Situs Batu Kuda ialah tempat yang di sana terdapat sebuah batu menyerupai kepala kuda. Oleh masyarakat setempat, lokasi tersebut dianggap lokasi keramat. Seperti apa sih batu tersebut dan bagaimana bisa batu menyerupai kepala kuda? Itu bisa dibaca di artikel Legenda Situs Batu Kuda yang Mimin tulis juga ya!

Jalan menuju situs Batu Kuda menanjak dan seperti jalan setapak. Jalanannya cukup menantang, tapi gak bikin terlalu capek juga sih. Dengan berjalan kaki, jarak tersebut bisa kita tempuh dalam waktu sekitar 20 menit. Itu ditempuh dengan cara berjalan normal ya, kurang tau kalau jalan santai, mungkin seharian, he…he… Atau bisa juga lebih cepat, dengan berlari, dijamin cepet banget dan ngos-ngosan itu napas. Terniat memang kalau ke Situs Batu Kuda dengan cara lari. Eits… hati-hati terpeleset atau tersandung batu ya.

Dari taman pinus kita juga bisa naik ke bukit di sebelah utara hutan lho! Eh utara atau barat ya? Lali aku! Yang jelas kalau kita menghadap ke arah Gunung Manglayang, bukitnya ada di sebelah kiri. Kita bisa naik ke bukit itu dan menikmati pemandangan yang indah pokonya. Dari bukit itu kita bisa melihat wilayah Bandung Raya, woooow asyik banget pokoknya. Di bukit ini juga cocok bagi kamu yang ingin menyepi, karena tidak terlalu banyak pengunjung yang naik ke sini. Terbayang kan kamu bisa menyepi, menghindari kebisingan dan melihat keindahan kota dari atas kaki Gunung Manglayang, siapa tahu kamu dapat banyak inspirasi nih setelah berdiam di bukit ini.

Tapi hati-hati juga, karena bukit tersebut sepi, banyak dimanfaatkan oleh mereka yang tidak beradab, alias biadab. Beberapa pengunjung pernah mengeluhkan bahwa mereka pernah melihat ada yang berlaku maksiat di tempat ini. Nah, maka tidak heran jika di tempat wisata  ini ada peringatan larangan membawa obat-obatan terlarang, larangan membawa miras, larangan membuang sampah sembarangan, dan larangan berbuat maksiat atau mesum. Nah lho, miris banget kan kalau ditempat umum seperti itu ada yang melakukan tindak asusila? Eh, gak di tempat umum juga sih, yang jelas melanggar segala norma itu dilarang di manapun.

Selain menikmati sejuk dan tenangnya hutan pinus, di wanawisata Batu Kuda ini pengunjung bisa juga kemping atau melanjutkan perjalanan untuk mendaki ke puncak Gunung Manglayang. Sayangnya, selama masa pandemi, fasilitas untuk kemping dan mendaki ditutup dulu. Penutupan tersebut karena memang sudah dalam aturan operesional wisata ini selama pandemi. Mungkin nanti kalau pandemi sudah berlalu, bisa lagi kemping di sini. Menghayati dinginnya udara Gunung Manglayang sambil menikati kopi khas Parahyangan, khususnya Kopi Manglayang.

Oya, berbicara soal wisata tidak lepas juga dengan kuliner yang ada di wisata tersebut. Kuliner yang ada di wanawisata Batu Kuda tidak terlalu banyak, Guys. Ada warung yang menjajakan makanan ringan, mie instan, dan juga minuman. Ada juga penjual telur gulung dan cilor yang terkadang mangkal di sana, harganya normal saja, serebuan tiap satu tusuk. Di area pintu masuk ada kedai kopi, kopi dengan citarasa tradisional. Kopi yang dijual di kedai itu berasal dari pohon kopi yang ditanam di Kaki Gunung Manglayang dan juga kopi-kopi lokal lainnya.

Buat kamu yang bukan penikmat kopi, tapi ingin mencicipi rasa lokal wisata Batu Kuda, jangan khawatir. Masyarakat di sekitar lokasi wisata Batu Kuda banyak yang beternak sapi. Selain sebagai penyedia sapi qurban, masyarakat juga menyediakan minuman sehat dan begizi, tak lain tak bukan ialah susu sapi murni. Kita bisa membeli sepanci kalau mau, he..he..he.. Tapi harus jeli ya, susu sapi harus disterilisasi dulu, salah satunya dengan cara pasteurisasi. Di pinggir jalan menuju ke loket pintu masuk wisata Batu Kuda ada yang sering menjajakan susu sapi yang sudah dikemas dalam botol. Dengan uang RP 15.000 kita sudah dapat dua botol. Murah gak tuh? Murah dong, terjangkaulah, daripada kita harus merah dulu sapi kemudian mensterilkan sendiri. he..he..he..

Nah, itulah sekelumit soal wana wisata Batu Kuda yang ada di Kabupaten Bandung. Selain Batu Kuda, ada juga tempat wisata lainnya di sekitar Desa Cikoneng ini. Ada Wisata Tangga Seribu, dan wisata pertanian yang menyediakan fasilitas panen sayur untuk pengunjung. Tempatnya tentu menarik untuk dikunjungi. Semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi kamu yang mau piknik tapi gak bising. Kuy ah ke Batu Kuda. 

Selamat berwisata.


Share This :

0 comments