ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

Pengalaman NgeYoutube di Masa PPJ

Sunday, September 6, 2020


Saat ini di sekolah-sekolah masih memberlakukan pembelajaran jarak jauh atau yang dikenal dengan PJJ. Entah sampai kapan PJJ ini akan berlangsung, yang jelas jika kondisinya belum membaik maka akan tetap dilaksanakan. Meskipun demikian, itu bukan keinginan pemerintah, guru, murid, dan juga orang tua, melainkan demi kebaikan bersama.

Pada kenyataannya, PPJ ini tak lepas dari pro dan kontra. Biasalah lah ya, setiap kebijakan pasti ada pro dan kontranya. Bagi orang tua misalnya, mereka bisa dikatakan menjadi murid kembali, terutama yang memiliki anak-anak yang duduk di sekolah dasar. Setiap ada tugas, yang berusaha memahami, mengerjakan dan mengumpulkan tugas adalah orang tuanya, syukur-syukur jika orangtuanya bisa menyelesaikan dengan baik tugasnya, jika tidak, malah ikut-ikutan stres juga.

Bagi siswa yang tinggal di perkotaan dan berasal dari kalangan menengah ke atas, mungkin hal ini tidak menjadi masalah besar, karena fasilitas pendukungnya juga ada. Tapi bagi yang tinggal di pelosok, PPJ ini menjadi masalah besar. Saudara saya saja, sampai-sampai harus memaksakan membeli HP yang agak bagus. Setelah punya HP yang agak bagus pun ternyata masalah belum juga usai, karena kesulitan mencari sinyal. Anak-anak harus naik ke atas bukit dulu untuk mencari sinyal, setelah itu baru bisa mengerjakan tugas, ini fakta lho ya. 

Bagi beberapa guru, hal ini juga menjadi kendala, terutama bagi yang belum terbiasa dengan teknologi kekinian. Tapi bagi mereka yang masih mau belajar atau yang sudah melek teknologi, ini juga jadi kesempatan untuk mengasah kemampuan dan menggali ide-ide kreatif. Sebuah ajang untuk mengeksplorasi metode pembelajaran efektif yang mampu dijangkau oleh murid dari berbagai kalangan. Sebuah tantangan besar tentunya.

Nah, selain sekelumit cerita di atas, saya juga punya cerita tersendiri mengenai dampak dari PPJ ini. Hal ini berkaitan juga dengan cahnnel youtube saya yang juga nichienya di bidang pendidikan. Ada banyak cerita yang saya temukan, setidaknya dalam dua bulan terakhir ini.

Dulu saya pernah membuat dua video khusus untuk siswa SD, jumlahnya sampai sekarang tidak (belum) bertambah, dan selalu saja ada alasan untuk tidak menambahnya. Ke depannya sih berharap ada waktu untuk menambahnya. Sekali lagi jumlah videonya hanya dua saja.

Ternyata dua video tersebut lumayan bermanfaat juga, terbukti banyak guru SD yang membagikan link video saya tadi (saya juga harus berterima kasih kepada bapak/Ibu guru ini). Akibatnya channel saya banyak diserbu oleh anak-anak SD yang jumlahnya puluan ribu dalam waktu beberapa hari.

Malah pernah suatu hari, hari masih cukup pagi, sekitar pukul tujuhan. Handphone saya sudah diramaikan oleh notifikasi dari channel saya yang berasal dari siswa-siswi SD yang berkometar di kolom komentar. Saya kaget dong, karena jumlahnya tidak biasa.

Isi komentarnya bermacam-macam. Ada yang menanggapi isi video, ada yang ngeluh karena banyak tugas, ada yang minta kenalan sama teman dari sekolah yang berbeda, malah yang berantem juga ada. Saya sendiri kadang membalasnya, meski tidak semua, tapi lama-lama saya cape sendiri. Akhirnya saya biarkan, dan ternyata sampai sore pun, malah sampai esoknya lagi masih tetap ramai.

Luar biasanya lagi, jumlah subscriber melonjak pesat. Ini juga patut disyukuri, pernah dalam waktu dua jam saja bertambah 500 subscriber lebih. Hal ini tentu jarang terjadi, biasanya perhari tidak sampai sebanyak itu. Coba kalau tiap hari melonjak seperti itu, sepertinya saya percaya diri bisa bersaing dengan Atta Gledek, ashiyyaap!

Dan ternyata dalam laporan bulanan, dalam kurun 28 hari saya berhasil mendapatkan 2,3 ribu subscriber, wow alhamdulillah. Nah gitu dong, jangan hanya ditonton saja, tapi subscribe juga dong, kan ini tentang pendidikan, bisa membuatmu pintar, daripada subscribe channel-channel yang ga jelas kan?

Tadi anak SD, sekarang anak SMA. Selang beberpa hari setelah “agresi” anak-anak SD tadi. Ada dua orang siswi di tempat kerja saya tiba-tiba menghampiri saya. Sebetulnya dua orang siswi ini sudah bersama saya sejak duduk di bangku SMP sih, jadi sudah akrab juga bukan tiba-tiba datang begitu saja. Mereka juga berasal dari sekolah yang berbeda, meski kelasnya sama-sama kelas 12, yang satu SMAN 1, dan yang satunya lagi SMAN 5, kotanya tidak perlu saya sebutkan.

Lalu mereka berkata:

 “Pak tau gak, guru di sekolah aku ngeshare link video bapak dong, aku ngakak lah” katanya sambil tertawa.

Sontak saja saya kaget dan merasa kepala saya membesar segede balon udara gitu, lalu saya tanya “yang bener?” tanyaku sambil memperlihatkan wajah biasa saja, padahal hati bahagia.

“beneran, ku aku teh dibilangin we ke temen-temen kalau yang buat video itu teh ***” Jawabnya. (Terpaksa agak disensor percakapannya, soalnya takut menyebut nama produk, intinya siswa tadi menceritakan bahwa dia kenal dengan saya yang notabene pembuat video yang dibagiakn oleh guru di sekolahnya).

“oh bagus lah” jawabku sambil pura-pura mengerjakan yang lain.

Naha si Bapak mah meni biasa wae, harusnya bangga atuh pak videonya terkenal” susulnya lagi.

“ya bangga atuh, syukurlah kalau videonya bermanfaat tinggal kalian tonton, dan jangan dilewat iklannya biar saya dapat uang hehe” timpal saya sambil tertawa.

Sebenarnya bukan hanya itu, saya juga banyak mendapat cerita di kolom komentar. Jadi alasan mereka berkunjung ke channel saya itu karena guru di sekolahnya yang ngeshare link video saya. Yang ingin saya katakan adalah “bagus Bapak dan Ibu Guru, lanjutkan ya, jangan sungkan, legal kok! yang tidak diperbolehkan adalah mendownload video saya dan diupload kembali atau diklaim tanpa menyertakan linknya”.

Karena tidak sedikti juga yang mengupload ulang video saya di channel lain. Hal ini tentu ilegal. Untungnya, kini di youtube ada menu Copyright atau hak cipta. Jadi, kita sebagai kreator bisa mengetahui kalau video kita ada yang mengupload ulang. Sampai saat ini pun saya juga sibuk mengurus reuploader nakal supaya menghapus video saya di channelnya.

Kebanyakan sih guru sekolah juga yang jadi reuploader, mungkin tujuannya bukan untuk komersil tapi tetap saja caranya yang salah. Yang sengaja untuk komersil pun banyak, kan bikin kesel ya? Bagaimanapun membuat sebuah konten itu tidak mudah, banyak mengorbankan waktu dan juga pikiran, jadi mohon untuk menghargai karya orang lain.

Sebetulnya masih banyak yang ingin saya ceritakan, tapi berhubung saya juga sudah pegal nulisnya, lain kali saja kita lanjutkan. 

Saya juga sepertinya akan banyak menulis seputar youtube dan juga blog di blog ini. Jadi bagi kalian yang memiliki pertanyaan seputar youtube dan blog, silakan ditanyakan. Insyaallah dengan senang hati akan saya jawab sesuai pengalaman dan kemampuan yang saya miliki. Kalau ga bisa jawab juga tinggal saya googling hehe.

Sudah pada tahu kan? Selain hobi, ngeyoutube dan ngeblog ini bisa menghasilkan uang? jadi daripada kuotamu dibuang secara tak bermanfaat mending kembali dijadikan uang!


Share This :

0 comments